Tempat Wisata Solo
Situs Manusia Purba Sangiran adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Situs ini berjarak sekitar 15 kilometer di sebelah selatan Kota Solo. Total luas wilayahnya 5.600 hektar.
Jika Anda menginginkan satu rekreasi yang edukatif di sekitar Surakarta, Museum Purbakala Sangiran merupakan pilihan tepat. Situs ini terkenal setelah penemuan peninggalan-peninggalan Homo erectus dan sejumlah artifak batu di tahun 1930an. Di museum ini, pengunjung dapat melihat dan memelajari kehidupan manusia purba berjuta-juta tahun yang lalu.
Tidak hanya replika fosil manusia Jawa jaman dahulu, terdapat juga fosil cangkang dan tulang binatang. Umur fosil-fosil itu antara 1,2 juta samp ...
Museum Gula Jawa Tengah yang terletak di Gondangwinangun, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, ini merupakan alternatif menarik bagi Anda sekeluarga untuk berwisata sambil mengenal sejarah agraria Indonesia. Museum ini didirikan sekitar tahun 1982 dan berfungsi untuk mendokumentasikan peta perkebunan gula yang ada di seluruh Jawa Tengah, baik yang aktif maupun tidak.
Museum ini terdapat di kompleks Pabrik Gula Gondang Baru yang masih beroperasi hingga saat ini. Pabrik itu dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN IX wilayah Jawa Tengah). Bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda ini pernah dijadikan lokasi syuting film Soekarno. Sutradara Hanung Bramantyo memilih tempat ini karena bentuknya yang masih mengesankan jaman dahulu, ...
Kawasan Ngarsopuro adalah suatu kawasan di Solo yang terletak di depan Pura Mangkunegaran. Beberapa tahun yang lalu, kawasan ini terkenal sebagai pusat barang antik dan barang elektronik dengan harga miring. Walaupun begitu, tata lingkungan di kawasan ini semrawut. Maka dari itu, Pada tahun 2009, Pemerintah Kota Surakarta menata pasar-pasar yang terletak di ujung Jalan Diponegoro ini menjadi rapi dan menarik untuk dikunjungi. Pasar ini direlokasi ke lahan yang terletak sekitar 100 meter dari lokasi lama. Setelah direlokasi, kawasan lama tidak lagi kumuh.
Saat ini, kawasan Ngarsopuro dipusatkan sebagai distrik perdagangan dan cagar budaya. Ngarsopuro terdiri dari tiga pasar; Pasar Elektronik, Pasar Ngarsopuro, danPasar Windujenar. Seb ...
Taman Balekambang terletak di Jalan Ahmad Yani, Surakarta. Taman seluas 9.8 Ha ini dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII.
Awalnya, sang Raja membangun taman ini untuk kedua putrinya yang bernama GRAy Partini Husein Djajadiningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Untuk mengenang sejarah penamaan ini, patung keduanya dapat dilihat di area taman Balekambang.
Lebih jauh lagi, area taman dibagi menjadi dua, terinspirasi dari nama anak-anak raja; Partini Tuin dan Partinah Bosch. Area Partini Tuin mencakup sebuah kolam resapan yang berfungsi juga sebagai tempat penampungan air. Perahu kayuh disewakan bagi pengunjung yang ingin menikmati indahnya “danau” di tengah Balekambang.
Sementara area Balekambang lainnya, Partinah Bos ...
Keraton Kasunanan Surakarta atau nama lainnya Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu objek wisata budaya dan sejarah yang ada di Kota Solo. Keraton Kasunanan Surakarta masih berdiri kokoh hingga saat ini. Keraton ini merupakan generasi penerus Kerajaan Mataram Islam. Dulu karena ada konflik dan ada unsur Belanda, maka pada tahun 1755 maka kerajaan ini pecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Keraton Kasunanan Surakarta ini layak untuk dikunjungi. Kita dapat memulai perjalanan dari gerbang Keraton sisi utara (Gapura Gladag), lalu akan menemui sebuah tanah lapang yang luas dengan dua pohon beringin di kanan kirinya, tempat itu adalah Alun-Alun Utara. Di samping Alun-Alun Utara ini terdapat sebuah masjid ...
Kota Solo identik dengan kerajinan budaya yaitu batik. Batik memang sangat terkenal di Kota Solo, hingga terdapat sebuah kampung yang dinamakan Kampoeng Batik Laweyan.
Kampoeng Batik Laweyan ini letaknya memang di Laweyan. Laweyan sendiri telah memiliki cerita sejarah yang sangat panjang bahkan sebelum Kota Surakarta berdiri.
Dan batik di Kota Solo ini, awal munculnya bermula di Kampung Laweyan ini.
Dulu, pada jaman Kerajaan Pajang Abad XIV, daerah Laweyan merupakan pusat niaga berupa produk-produk pakaian. Salah satu tokoh dan sesepuh di Laweyan, yaitu Kyai Ageng Henis memperkenalkan dan mengajarkan cara membatik kepada masyarakat di sekitarnya. Dari situlah batik semakin berkembang dan terus diproduk secara turun-temurun h ...